Metode penelitian: pengertian dan segala hal yang bersangkutan


Dalam dunia perkuliahan, mungkin mahasiswa sudah tidak aneh lagi dengan tugas-tugas perkuliahan seperti makalah, jurnal artikel, paper, proposal, dan terutama tugas akhir mahasiswa dalam dunia perkuliahan yaitu skripsi (program S1), tesis (program S2) dan desertasi (program S3). Semua itu dinamakan dengan penelitian ilmiah. Lalu, apa yang dimaksud dengan penelitian ilmiah? Apa yang dibutuhkan seseorang dalam menyusun penelitan ilmiah? Bagaimana cara menyusun penelitian ilmiah yang baik dan benar? Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya. Semua pertanyaan itu, akan coba penulis jawab dalam artikel ini!.   

Apa itu penelitian ilmiah?

Penelitian ilmiah merupakan operasionalisasi dari berfikir ilmiah, sebagai tindakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Kegiatan penelitian merupakan suatu keniscayaan sekaligus sebagai ciri etos keilmuan (tradisi keilmuan) bagi para ilmuwan atau kaum terpelajar. Dapat dikatakan pula bahwa penelitian ilmiah merupakan sarana pokok dalam pengembangan disiplin ilmu seseorang (Musthafa, Hermawan 2018, 12). Jadi, bisa dikatakan penelitian ilmiah adalah bukti nyata/autentik seorang ahli dalam bidang ilmu tertentu.

Apa itu berfikir kritis?

Berpikir kritis adalah pengaturan diri dalam memutuskan (judging) sesuatu yang menghasilkan interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi, maupun pemaparan menggunakan suatu bukti, konsep, metodologi, kriteria, atau pertimbangan kontekstual yang menjadi dasar dibuatnya keputusan (Facione, 2006). Sehingga dengan berfikir kritis, seseorang bisa menyelesaikan suatu masalah yang mana hal itulah yang dibutuhkan dalam penelitian ilmiah.

Bagaimana metodologi penelitian yang baik dan benar?

Mengutip dari perkataan Wade (1995), setidaknya terdapat delapan proses yang harus dilalui seseorang dalam berfikir kritis untuk menghasilkan metodologi penelitian yang baik dan benar. Yaitu:

1.      Merumuskan pertanyaan,

2.      Membatasi permasalahan,

3.      Menguji data-data,

4.      Menganalisis berbagai pendapat dan bias,

5.      Menghindari pertimbangan yang sangat emosional,

6.      Menghindari penyederhanaan berlebihan,

7.      Mempertimbangkan berbagai interpretasi, dan

8.      Mentoleransi ambiguitas.

Apa yang dimaksud dengan “kebenaran ilmiah”?

Kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang didapatkan melalui metode induksi dengan teori kebenaran korespondensi dan juga melalui metode deduksi dengan teori kebenaran koheren, atau dapat disebut melalui metode a-priori dan sekaligus a-posteriori dalam kombinasi aliran rasionalis dan empiris dan akhirnya kebenaran itu akan menghasilkan suatu teori baru dan teori tersebut akan dipergunakan oleh masyarakat ilmiah, karena masyarakat percaya terhadap kebenaran teori yang akan berguna bagi masyarakat. Pengakuan masyarakat tersebut telah mentasbihkan teori kebenaran yang pragmatis atas kegunaan teori baru tersebut bagi masyarakat (Sierrad, 2007).

Dari manakah sumber kebenaran?

Sumber-sumber kebenaram/pengetahuan dapat didapat dengan rasio dan pengalaman, rasionalisme dan emprisme, dan dengan metode induktif dan deduktif (Wasmana, 2018).

Bagaimana cara menguji kebenaran?

Terdapat empat cara untuk mencari dan menguji kebenaran, yaitu: cara Authoritarian (diperoleh dari orang terpandang, seperti pemimpin dan profesor), Mystical (diperoleh dari sebuah kepercayaan/agama), Logico Rational (diperoleh dari nalar atau logika), dan cara Scientific. (Wallace, 1971).

Apa perbedaan penelitian Kualitatif dan Kuantitatif?

Secara definisi, penelitian kualitatif adalah upaya peneliti untuk mengumpulkan data yang didasarkan pada latar ilmiah. Penelitian ini dilakukan secara ilmiah atau natural, hasil penelitiannya pun juga ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan (Williams, 1995). Sedangkan Penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari mengumpulkan data, penafsiran terhadap data yang diperoleh, serta pemaparan hasilnya (Arikunto, 2012). Jadi perbedaannya bisa dilihat dari cara menganalisis/mengumpulkan data. Yaitu, penelitian kualitatif didapat datanya dengan mengulik satu narasumber yang terpilih. Sedangkan penelitian kuantitatif bisa didapat datanya dengan menggunakan tes/kuesioner terhadap suatu daerah yang akan dijadikan penelitian, sehingga penelitian ini membutuhkan banyaknya responden penelitian yang terlibat.

Apa yang dimaksud dengan Penelitian Historis?

Penelitian hsitoris adalah suatu metode penelitian yang meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode ini dapat dilakukan dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-Historis, yuridis, dan blbliografik. Penelitian h istoris bertujuan untuk menemukan generalisasi dan membuat rekrontruksi masa lampau, dengan cara memgumpulkan, mengevaluasi, memverivikasi serta mensintesikan bukti-bukti untuk menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang kuat (Suryana, 2010).

Apa yang dimaksud dengan penelitian deskriptif?

Penelitian dengan metode deskriptif adalah metode riset yang digunakan untuk memperjelas gejala sosial melalui berbagai variabel penelitian yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Dalam penelitian yang dilakukan secara deskriptif pihak peneliti tidak perlu menyusun hipotesis. Mengapa? Sebab kegiatan penelitian yang dilakukan untuk proses pengujian dan penulisan hasilnya baru dilakukan setelah terjun langsung di lapangan (Muchtar, 2000).

Apa saja bentuk-bentuk penelitian?

terdapa

1.      Makalah

Makalah memiliki dua arti. Pertama, makalah adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Kedua, karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi (KBBI). Jadi, dapat diartikan makalah itu adalah karya ilmiah yang mana hasilnya kemudian dibacakan di muka umum untuk dipersentasikan, baik di sekolahan, perkuliahan ataupun di forum tertentu. Selain itu, isi makalah juga membahas tentang suatu hal, akan tetapi secara umum.

Contoh makalah: Esai, Anotasi Bibliografi,  Resensi buku, dan makalah

2.      Paper/essay

Paper merupakan karya tulis yang melibatkan penelitian, evaluasi sumber, pemikiran kritis, komposisi, dan organisasi (Essay Shark). Perbedaannya dengan makalah adalah isi essay lebih ringkas dan sedikit dibandingkan dengan makalah.

3.      Skripsi

Skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah kebahasaan (yang sesuai dengan prodi masing-masing), di bawah pengawasan dosen pembimbing, untuk memenuhi kriteria kriteria kualitas yang telah ditetapkan sesuai dengan keilmuannya masing-masing (Fahmi, Riyadi, 2020).

4.      Tesis

Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karya tulis ilmiah; untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi. Tesis juga dapat berarti sebuah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa. Tesis juga dikatakan sebagai pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan; untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi. (KBBI).

5.      Desertasi

Disertasi adalah paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen. Pendapat atau argumen itu sendiri disebut sebagai tesis. Umumnya, istilah disertasi dan tesis dipakai untuk mengacu pemaparan diskusi yang bersifat skolar atau akademis. Disertasi juga dikatakan sebagai karangan ilmiah yang ditulis untuk memperoleh gelar doktor. (KBBI)

6.      Jurnal/artikel ilmiah  

Jurnal merupakan tulisan yang berisi artikel informatif dan akademis tentang suatu topik yang diterbitkan secara periodik. Biasanya, jurnal digunakan untuk kebutuhan akademis.

Begitulah kurang lebih pembahasan yang bersangkutan penilitian ilmiah, semoga bermanfaat!

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu arti Ikhlas? Begini kata Ust. Mufti Najmul Umam!

Pesan Keagamaan yang disampaikan dalam kata “HOM PIM PAH ALAIHOM GAMBRENG”

Makna Mendalam dalam Permainan Tradisional Sondah Manda